Call Center: 1500 121 whatsapp tiktok

Musik Jazz dan Budaya Lokal Berpadu dalam Loenpia Jazz 2017 “Om NgeJazz Om”

Musik Jazz dan Budaya Lokal Berpadu dalam Loenpia Jazz 2017 “Om NgeJazz Om”

Semarang – Kembali hadir di Kota Semarang, Loenpia Jazz digelar pada tanggal 20 Mei 2017 untuk mempersatukan keberagaman budaya di Kota Semarang melalui sebuah festival musik Jazz. Acara yang mengangkat tagline “Om NgeJazz Om” pada tahun penyelenggaraan yang ke-6 ini mengambil tempat di Taman Budaya Raden Saleh. Monita Tahalea, Yura Yunita dan Ubay merupakan beberapa musisi Jazz ternama yang hadir meramaikan acara ini. Pada kesempatan ini, MNC Play berkontribusi sebagai Official Broadband Partner di acara yang diinisiasi oleh Komunitas Jazz Ngisor Ringin (JNR).

“Industri kreatif merupakan salah satu sasaran pemasaran MNC Play di mana banyak penggiatnya membutuhkan fasilitas internet. Untuk itu, kami hadir disini dengan harapan musik Indonesia dan budaya lokal bisa lebih berkembang dengan pemanfaatan teknologi internet yang maksimal. Ini juga menjadi bentuk dukungan kami terhadap upaya pemerintah yang saat ini sedang giat mengembangkan industri kreatif Indonesia,” ujar Paulus Layre Hariawan, Branch Head MNC Play Semarang.

“Melalui free wifi yang disajikan di acara ini, para pengunjung dapat merasakan secara langsung layanan high speed internet MNC Play sambil menikmati acara. Kami meyakini kecepatan layanan internet MNC Play mampu mengekspos lebih jauh beragam budaya yang ditonjolkan di Loenpia Jazz melalui dunia maya,” tambah Paulus.

Pada acara ini, musisi Jazz yang menunjukkan penampilannya ialah Andre Hehanussa, MLD Jazz Project, Edwin Putro Trio, Youniverse, Nasidaria, The Everyday, Senopati Band, Aditya Ong Trio, dan lainnya. Sedangkan komunitas yang ikut bergabung di acara ini di antaranya ialah Komunitas Jazz Kemayoran, Komunitas Rompok Bolong Malang, Solo Jazz Society, Komunitas Gubug Poci Tegal, Etawa Jazz Yogyakarta, dan masih banyak lainnya.

Dengan memanfaatkan Taman Budaya Raden Saleh sebagai lokasi acara yang juga merupakan kawasan budaya untuk menampung kegiatan seni, Loenpia Jazz 2017 membagi kawasan taman menjadi 4 zona yakni Zona Raden Saleh (Seni Rupa), Zona Ki Narto Sabdo (Seni Wayang Kulit), Zona Ngesti Pandhawa (Seni Wayang Orang) dan Zona Gambang Semarang (Seni Tari).

“Tema acara Loenpia Jazz kali ini ialah Mix Culture. Kami harap acara ini dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat di Kota Semarang dengan iringin musik jazz yang disuguhkan. Selain itu, Loenpia Jazz juga bertujuan untuk menunjukkan dan mengangkat kekayaan budaya lokal yang berkembang di kota Semarang sehingga masyarakat dapat lebih menghargai dan mengembangkan kebudayaan kita kedepannya,” ungkap Agung Bagus Armianto, Ketua panitia Loenpia Jazz 2017. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada MNC Play atas kontribusinya memberikan fasilitas internet cepat di acara ini bagi seluruh pengunjung dan panitia,” tambah Agung

Unity in Diversity menjadi dasar semangat penyelenggaraan acara Loenpia Jazz untuk mendorong berbagai kegiatan kreatif di Kota Semarang sehingga dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat dan Kota Semarang melalui ide-ide kreatif. Adapun kata Loenpia sendiri terinspirasi dari makanan khas Kota Semarang sebagai simbol kebudayaan Kota Semarang.

Loenpia Jazz digelar pertama kali pada tahun 2012 di Taman KB. Terus berlanjut pada tahun 2013, acara ini kemudian digelar di Kota Lama, tahun 2014 di Kawasan Pecinan, tahun 2015 di Puri Maerokoco dan pada tahun 2016 lalu di GOR Jatidiri Semarang. Lima tahun sudah Festival Jazz ini dimeriahkan dengan penampilan puluhan musisi-musisi Jazz Nasional seperti seperti Nita Aartsen, Bintang Indrianto, Endah n Rhesa, Aditya Sofian, Adrian Adi Oetomo, Dewa Budjana, The Groove dan berbagai komunitas musik Jazz dari berbagai daerah.

Halo....Kami siap membantu Anda!